Tak berbeda dari kota New Orleans, tempat tinggal, Claire Laurent juga penuh pesona dan misterius. Ia tidak segan bekerja keras agar bisnis pakaian dalamnya yang berlebel French Silk, yang dijual secara eksklusif melalui katalog, dapat menjadi bisnis besar berskala internasional. Namun tiga butir peluru yang mengakhiri hidup seorang pengkhotbah agama terkenal menjadikan Claire sebagai tersangka utama pembunuhnya. Pengkhotbah itu sudah lama mencerca katalog Claire, menganggapnya sebagai pornografi.
Jaksa Penuntut Robert Cassidy yakin ada yang disembunyikan Claire. Terlalu banyak kebohongan yang dikatakannya ketika menjawab berbagai pertanyaan penyidik. Namun semua itu justru membuat Cassidy semakin jauh terseret ke dalam pesona Claire. Sayangnya tidak ada yang dapat menyelamatkan wanita itu dari tuntutan hukum, tidak juga cinta Cassidy ataupun sangkalan-sangkalannya, kecuali kalau ia mengungkapkan fakta yang sebenarnya - sebuah rahasia besar dari masa lalunya yang tidak diketahui orang lain, dan yang ingin dibawanya hingga ke liang kubur...
Review :
Buku Miss Brown satu ini adalah buku favorit saya, entah udah berapa kali saya baca dan ga bosen-bosennya, karena karakter dan penampilan heroinnya likeable banget. Jaksa Cassidynya ga mirip kayak jaksa di real life udah ganteng, karismatik, cerdas ( yailah namanya juga jaksa kudu smart ) terus chemistrynya dengan Claire Laurent membara banget sejak awal mereka ketemuan.
Miss Brown benar-benar ahli dalam merangkai cerita suspense romance, walo menurut saya sih buku2 lawas beliau yang lebih nampol ceritanya. Walo udah daur ulang beberapa kali topik tentang pendeta karismatik yang "munafik", jaksa wilayah (atau asistennya) yang punya ketertarikan besar pada cewek terdakwa utamanya? Tapi teteup aja Miss Brown memberikan kisah yang menarik dari French Silk ini.
Asisten Jaksa Robert Cassidy nan seksi galau luar biasa karena semakin banyak bukti yang dia temukan untuk memojokkan Claire Laurent sebagai terdakwa utama kasus pembunuhan sadis sang pendeta, semakin hati kecilnya ingin menunjuk orang lain sebagai terdakwa. Lepas dari kenyataan bahwa cewek itu cantik, anggun, dan pekerja keras, dia menyimpan sejuta rahasia yang bikin si jaksa gemas sekaligus jengkel luar biasa.
Walo heroine satu ini digambarkan agak dingin tapi punya pesona luar biasa, Claire amat sangat menyayangi mamanya yang menderita penyakit semi alzheimer karena trauma masa lalu. Mamanya yang punya affair dengan si pendeta saat masih muda mengalami gangguan kejiwaan temporer namun saat lagi normal si Mama ini unyu juga. Momen lucu yang membuat suasana interogasi Claire menjadi agak berantakan adalah setiap saat Cassidy datang untuk mencari-cari informasi, pasti berakhir dengan Claire menyuguhi minuman dan membuatkan makanan.
Seratus halaman terakhir buku ini benar-benar menghidupkan kisah ini. Alurnya menjadi super cepat dan penuh twist. Semua tersangka yang di duga-duga pembaca akan di "mentah" kan kembali oleh fakta-fakta. Semua dugaan jadi meleset dan akhirnya pembunuhnya memang selalu orang yang tidak disangka. Dan terakhir kita bisa melongo dengan berkata 'Hah dia ternyata pembunuhnya?'
Saya paling suka banget banter antara Cassidy dan Claire, seperti meletup-letup. Kalau sudah bagian mereka berdua ketemu, bercakap-cakap yang ujungnya berdebat lalu bertengkar, saya jadi suka senyum-senyum sendiri. Apalagi pas scene tengah malam hujan-hujan kelar photoshoot terus Cassidy melipir ke kamar Claire, wah adegannya sensual banget. Sesuai dugaan saya bakalan jadi steamy night yang unforgettable, wkwkwk....
Cassidy yang awalnya memojokkan Claire sekarang jadi tergila-gila dengan Claire dan berusaha mencari bukti yang bisa membuat Claire tidak bersalah. Ini yang saya suka dari karakter Cassidy yang awalnya nyebelin jadi baper dengan dia. Siapa ya kira-kira aktor yang cocok memerankan Robert Cassidy?
Heran ya kenapa juga ga ada produser yang tertarik bikin film atau TV movie dari novel karangan Linda Howard dan Sandra Brown. Cerita kedua author ini jauhhhh lebih bagus dari sekian banyak film suspense/thriller yang nongol akhir-akhir ini.
PS : Mengenai judul French Silk sendiri bisa diartikan sebagai sutra asal Prancis atau nama salah satu cake yang memang bisa lumer di mulut. Jadi bisa jadi inspirasi untuk penggabungan makna dari sebuah perusahaan pakaian dalam yang sanget eksklusif milik Claire Laurent.
Komentar
Posting Komentar